0

Posted by dewi puspita | Posted in

Selasa, 26 Nopember 2013 18:00
HUT PGRI 68 dan HGN 2013 di Tapung Berlangsung Meriah

Insan pendidik di Kecamatan Tapung Hilir menggelar peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI 2013. Prosesinya berlangsung meriah.

Riauterkini-BANGKINANGKOTA- HUT PGRI ke-68 dan Hari Guru Nasional 2013 di Tapung Hulu berjalan meriah dengan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan insan pendidikan di Kampar terutama di Kecamatan Tapung Hilir.

Serangkaian kegiatan HUT PGRI 68 dan HGN 2013 ini PGRI melakukan Kegiatan perlombaan olahraga dinataranya, Pertadingan Badminton, Bola Kaki, Polinall PA/PI, Tenis Meja dan lomba senam seribu.

Ketua PGRI Kabupaten Kampar, Muhammad Yasir, usai kegiatan kepada riauterkinicom Selasa (26/11/13) mengatakan bahwa guru sebagai insane pendidikan di Kaupaten Kampar, berkomitmen bahu membahu mendukung peningkatan pendidikan serta mendukung program lima pilar pembangunan Kabupaten Kampar, terutama yang berkaiatan dengan pengentasan pendidikan sebagaimana yang dicanangkan Bupati Kampar.

“Komitmen ini merupakan komitmen para guru di Kabupaten Kampar, karena pendidikan merupakan pintu dan kunci untuk merobah pola hidup masyrakat untuk lebih baik”, ujar Yasir.

Disampaikannya bahwa dengan komitmen guru ini hendaknya juga diimbangi dengan kesejahteraan para guru itu sendiri dan justru itu pihaknya sebagai mewakili guru mengharapkan Pemerintah daerah untuk meningkatkan tunjangan perbaikan penghasilan (TPP) guru secara bertahap.

Sebaliknya para guru-pun kedepan harus lebih kompak dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Kampar ini, terutama meningkatkan mutu pendidikan dimana para guru mengabdikan dirinya. “Berkompetisilah secara sehat tingkatkan mutu pendidikan ditempat mengabdi, jangan mau diobok-obok pihak tertentu dan dukungkunglah program kepala sekolah masing-masing secara bersama,” himbaunya.

Disampaikannya, jika ada permasalahan yang harus dipecahkan dilapangan lakukanlan koordinasi dengan kepala sekolah dan konfirmasikan dengan ketua PGRI Kabupaten Kampar ataupun dengan kepala dinas pendidikan Kabupaten Kampar, hal ini perlu diera keterbukaan informasi yang harus kita jungjung tinggi.

“ Ini perlu dilakukan karena persoalan pendidikan tidak pernah selesai dan kedepan masih banyak yang harus dibenahi,” ujar Yasir.

Kepada Majlis Guru dan kepala sekolah di Kabupaten Kampar, Yasir menghimbau untuk ikut peduli dengan lingkungan sekolah sebagai upaya mendukung program pemerintah dalam mewujudkan sekolah berbasis lingkungan (Program adiwiyata), sekaligus mendukung pemerintah Kabupaten Kampar dalam mewujudkan kabupaten Kampar sebagai kabupaten terbersih.


“ Guru siap berkomitmen meningkatkan mutu pendidikan didaerah ini,” tuturnya yang mengaku kegiatan HUT PGRI dan HGN di Tapung hilir ini antusias disambut Guru.(man)




Beri tanggapan | Baca tanggapan

0

Posted by dewi puspita | Posted in

WASHINGTON,FAJAR - Mantan Perdana Menteri Australia Julian Gillard meminta penerusnya, PM Tony Abbott berjanji kepada Indonesia untuk tidak melakukan penyadapan lagi di masa mendatang. Menurutnya, hal tersebut merupakan respon terbaik yang bisa diberikan Australia di tengah hubungan yang memanas dengan Indonesia saat ini.

Dalam wawancara eksklusif dengan CNN, Gillard menolak untuk berkomentar mengenai penyadapan yang dilakukan negaranya terhadap Indonesia. Namun, ia memuji langkah Presiden Amerika Serikat Barack Obama saat mendapat tuduhan serupa dari Jerman beberapa waktu lalu.

"Yang pasti dia (Obama) bisa bilang hal tersebut tidak akan terjadi lagi di masa yang akan datang. Saya kira ini adalah respon yang paling pantas diberikan Australia kepada Indonesia dalam masa-masa sulit seperti sekarang," ujar Gillard seperti dikutip dari ABC Australia, Jumat (22/11).

Penyadapan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terjadi pada tahun 2009 atau satu tahun sebelum Gillard menjabat sebagai perdana menteri. Saat itu, politisi Partai Buruh ini masih menduduki posisi wakil perdana menteri.

Gillard mengatakan, informasi intelijen sangat diperlukan dalam menjaga keamanan suatu negara. Namun di sisi lain, setiap pemerintah tetap harus memiliki "batas-batas" dalam melakukan operasi intelijen.

Karenanya, ia menyarankan agar pemerintah Australia mengevaluasi sistem "check and balance" bagi operasi intelijen. Alasannya, untuk memastikan setiap operasi yang dilakukan masih dalam batas kewajaran.

"Saya pikir sistem yang kami (Australia) miliki selama ini cukup baik, tapi terungkapnya masalah dengan Presiden Yudhoyono tentu perlu dipastikan kembali apakah sistem tersebut sudah cukup kuat," pungkas perdana menteri wanita pertama Australia ini. (dil/jpnn)